Suku Toraja
adalah suku yang menetap dipegunungan bagian utara Sulawesi Selatan,Indonesia.
Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa. Mayoritas suku Toraja
memelukagama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan Kepercayaan
Animisme (AlukTo Dolo)
Suku
Toraja memiliki banyak keunikan, mulai dari pakaian,rumah
adat,kuliner,ukiran kayu dan upacara pemakaman. Saya akan menjelaskan keunikan
tradisi upacara pemakaman (Rambu Solo') dan gua makam (Londa) di Tana Toraja,
Makassar, SulawesiSelatan
Rumah Tongkonan khas Suku Toraja
Pa'piong makanan khas Suku Toraja
Ukiran Kayu Khas Toraja
Rambu
Solo' merupakan acara tradisi upacara pemakaman yang sangat meriah di
TanaToraja, karena memakan waktu berhari-hari untuk merayakannya. Dalam
masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan
berbiaya mahal.Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara
pemakamannya akan semakin mahal. Rambu Solo' dilaksanakan pada siang hari,saat
matahari mulai condong ke barat dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari bahkan
bisa sampai 2 minggu untuk kalangan bangsawan.
Upacara
pemakaman kadang baru digelar setelah berminggu-minggu,berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun sejak kematian. Bertujuan agar pihak keluarga yang
ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk biaya pemakaman. Suku Toraja
percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba-tiba tetapi
merupakan proses menuju Dunia Arwah. Dalam masa penungguan, jenazah dibungkus
dengan beberapahelai kain dan disimpan dibawah tongkonan.
Dalam
upacara adat ini terdapat berbagai atraksi budaya yang
dipertontonkan,diantaranya adu kerbau dan adu kaki. Kerbau-kerbau yang akan
dikorbankan diaduter lebih dahulu sebelum disembelih.
Kerbau
yang disembelih bukan kerbau biasa, tetapi kerbau bule Tedong Bonga
yang harganya +- 10-50juta per ekor. Kerbau yang disembelih dengan cara menebas
leherkerbau hanya dengan sekali tebasan dengan menggunakan golok. Semakin
berkuasaseseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Suku Toraja
mempercayai,arwah membutuhkan kerbau untuk perjalanan cepat sampai di Puya
(Dunia Arwah)
Kerbau Bule (Tedong Bonga)
Upacara Pemakaman khas Suku Toraja
- Londa (Gua Makam)
Di
Tana Toraja ada 3 cara pemakaman yaitu;
- Peti disimpan dalam gua
- Dimakam di batu berukir
- Digantung di tebing
Londa
merupakan salah satu gua makam yang paling banyak diminati sebagai destinasi
wisata di Tana Toraja. Gua makam ini sudah berusia ratusan tahun dan masih
dijadikan tempat pemakaman oleh suku Toraja hingga sekarang. Terletak di Desa
Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi.
Dari kejauhan, tampak tebing curam
yang dirimbuni pepohonan hijau. Anda mungkin dapat melihat peti jenazah
berwarna cerah diselipkan di celah-celah dinding tebing. Di kaki tebing
tinggi,tersembunyi gua alam yang dijadikan makam. Di dinding tebing sekitar
gua, anda akan melihat deretan patung kayu (tau-tau) di tebing batu yang
dipahat. Tau-tau adalah kayu yang dipahat semirip mungkin dengan jenazah yang
dikubur disana
Bukit Kubur Batu
Tau-tau kaum bangsawan
Tau-tau rakyat biasa
Di sekitar tau-tau tampak peti mati
yang disangga oleh kayu hingga peti tersebut aman berada diatas tebing. Ini lah
makam gantung yang kerap disebut-sebut orang sebagai daya tarik lain dari Tana
Toraja. Peti mati (erong) tersebut adalah peti mati kau bangsawan atau yang
kedudukannya terhormat. Semakin tinggi letak petinya maka semakin tinggi
derajat jenazah yang dikubur disana
Masyarakat Toraja percaya bahwa
orang yang meninggal dapat membawa hartanya ke kehidupan setelah mati, Inilah
salah satu alasan mengapa mereka mengubur peti-peti mati ditempat yang tinggi.
Selain untuk melindungi harta yang ikut dikubur, mereka juga percaya bahwa
semakin tinggi letak peti mati maka semakin dekat perjalanan roh yang meninggal
menuju tempatnya setelah mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar